Sebenarnya ini merupakan tulisan dari channel telegram Bossman berjudul Bisnis 2030. BISNIS 2030, Mana yang penting di jaman milenial ini, bisnis off line atau bisnis on line? Lalu, bagaimana bisnis properti di tahun 2030. Ada sedikit diulas di dalamnya
Off line adalah bisnis konventional dimana penjual bertemu pembeli langsung, dimana produk masih di pegang, di coba, di test sebelum di beli. Atau bisnis on line yang semuanya dilakukan lewat udara.
Orang tradisonal seperti saya masih belum bisa move on karena bisnis setahu saya tidak semuanya bisa on line. Minyalnya bisnis pertambangan, manufaktur, pabrik, produsen makanan, industri, obat-obatan, secara “jualan” masih bisa on line tetapi artificial inteligen yang mengerjakan di pabrik, otomatisasi saat ini memang belum on line dan digital dengan cepat.
Saya tidak tahu itu kapan. Yang mengejutkan ternyata tahun 2030 semua manufaktur, pabrik, industry di kerjakan robot, termasuk pertanian dan perikanan.
Dunia manufaktur tadi yang kalau di Indonesia, kaum buruh itu ada sekitar 30 juta manusia mendadak tidak di pakai?
Apa yang terjadi di tahun 2030 tersebut dengan “perilaku manusia” Indonesia yang diperkirakan penduduknya 320 juta jiwa dimana buruhnya mencapai 50 juta, tidak ada pekerjaan?
Bukan “nanti” kita permasalahkan, tetapi “sekarang” sebaiknya bagaimana?
Kita lanjutkan masalah lainnya lagi yang akan terjadi dan pasti terjadi karena saat ini sudah mulai di rasakan.
Ada 10 bisnis yang akan musnah seperti halnya musnahnya bisnis penerangan lilin dan industry penangkapam ikan paus ketika lampu di listrik hadir. Perangko dan dunia surat menyurat hampir musnah dnegan adanya email dan chat di smartphone.
“Sabun batangan” akan berkurang hingga 50% pemakaiannya dalam 10 tahun kedepan. “Golf” olah raga di tinggalkan anak jaman now dimana 50% lapangan golf berubah fungsi karena tidak ada lagi yang bermain golf.
Viewer golf di tv nasional saat ini di alhir tyahun 2018 hanya tinggal 25% di banding masa jaya golf di tahun 2010.
“Industry mainan anak” sudah turun 30% dalam 5 tahun terakhir dan tahun 2030 akan tinggal 30% di banding ke jayaan dunia mainan anak anak di tahun 2000an dimana mainan akan jadi gadget games bukan fisik seperti boneka dan lain sebagainya.
Motor (cycle) atau kendaraan roda 2 ini akan turun kegunaannya bukan sebagai transporatasi lagi tetapi hanya sebagai “gaya” life style saja. Industry kendaraan motor roda dua di semua Negara maju, jepang, korea, eropa dan amerika utara turun dalam 3 tahun terakhir 10% rata-rata pertahun.
Mass publik transportation dan sharing car (uber, grab dll) akan menjadi solusi berkendaraan. Di tahun 2030 dimana generasi milenial berkuasa karena sudah memiliki uang, mereka bukan pembeli motor. Nyaman pakai uber dan grab.
HOME COOKING, di rumah anak milenial tidak bisa masak. Industi perdapuran, kitchen akan tepukul telak. Mereka anak-anak yang praktis, “eat out”.
Karena itu periode ini 2018 ke depan di sebut masa periode “culinary renesiance”, masa kejayaannya dunia resto, bistro, café, warung dan lain sejenisnya.
Pertumbuhannya dalam 3 tahun terakhir diseluruh dunia mencapai 50%.
Kita batasi diskusi kali ini dengan industry yang akan terpukul di tahun 2030 adalah PROPERTY!!!!, mereka kaum milenial memilih menyewa tempat tinggal mereka dan berpindah-pindah.
Jadi dengan adanya beberapa informasi tadi, apa yang sebaiknya kita lakukan? Peluangnya dimana? Strateginya bagaimana? Saya mau kasih sedikit petunjuk, main off line besar untungnya. Ehem Yuk diskusi semua topic, bebas komentar. Ilmu manfaat di bagi #peace
Baca Juga : Investasi Homestay di Bogor
dalam satu aplikasi kami
Chat Whatsapp CS Download Mobile App !