WhatsApp
Perbedaan Rumah Syariah dan Konvensional yang Perlu Diketahui

Perbedaan Rumah Syariah dan Konvensional yang Perlu Diketahui

Saat memilih untuk membeli sebuah rumah, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti lokasi, harga, ukuran, dan fasilitas. Namun, ada satu faktor penting lainnya yang perlu diperhatikan, yaitu apakah rumah tersebut menggunakan skema kepemilikan syariah atau konvensional.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya perbedaan antara rumah syariah dan konvensional? Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan-perbedaan utama antara rumah syariah dan konvensional, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat saat membeli rumah.

Pertama-tama, mari kita bahas tentang apa itu rumah syariah dan rumah konvensional.

Rumah Syariah

Rumah syariah atau perumahan syariah adalah rumah yang skema kepemilikannya menggunakan akad-akad sesuai syariah. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti pihak yang terlibat dalam akad, jenis akad yang dipilih dan obyek akadnya itu sendiri, apakah unit ready atau juga inden.

Biasanya, rumah syariah menggunakan akad murabahah untuk jual beli melalui lembaga keuangan syariah, akad isthisna (pesan bangun) atau akad jual beli dengan wa’ad ghairu muljim (janji tidak mengikat) untuk skema KPR developer tanpa bank dengan unit inden serta akad jual beli kredit biasa untuk unit rumah ready stock dengan skema KPR developer. Pemilik rumah syariah biasanya juga memperoleh sertifikat hak milik yang sah, yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.

Rumah Konvensional

Rumah konvensional adalah rumah yang dibangun dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip pasar bebas, yang mengutamakan keuntungan sebagai tujuan utama. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti bunga pinjaman, pajak, dan biaya administrasi.

Biasanya, rumah konvensional didanai dengan skema pembiayaan konvensional, seperti pinjaman bank atau kredit pemilikan rumah (KPR). Pemilik rumah konvensional juga memperoleh sertifikat hak milik yang sah, yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.

Sekarang, mari kita bahas perbedaan-perbedaan utama antara rumah syariah dan konvensional.

1. Skema Pembiayaan

Perbedaan pertama antara rumah syariah dan konvensional adalah skema pembiayaannya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, rumah syariah didanai dengan skema pembiayaan syariah, sementara rumah konvensional didanai dengan skema pembiayaan konvensional.

Dalam skema pembiayaan syariah, Anda tidak akan menemukan unsur bunga atau riba, karena hal ini dianggap sebagai haram dalam Islam. Sebagai gantinya, Anda akan membayar  margin keuntungan kepada pihak yang memberikan pembiayaan. Sementara itu, dalam skema pembiayaan konvensional, Anda harus membayar bunga pinjaman

Selain itu, sekarang sudah banyak perumahan syariah yang memberikan solusi kepemilikan rumah tanpa skema pembiayaan dari pihak ketiga. Artinya jual beli, baik cash maupun KPR, dapat dilakukan secara langsung antara pembeli dengan developer, biasa dikenal dengan KPR Developer tanpa bank. Setidaknya ada 3 asosiasi yang menghimpun skema kepemilikan rumah dengan konsep KPR developer ini

  • ADPS – Asosiasi Developer Properti Syariah
  • APMI – Asosiasi Properti Muslim Indonesia
  • APSI – Asosiasi Properti Syariah Indonesia

Dengan mudah Anda dapat menemukan developer yang menawarkan skema KPR Tanpa Bank melalui 3 asosiasi ini.

Mengenal Properti Syariah dan Perumahan Syariah yang Sedang Booming

2. Persyaratan dan Dokumen

Perbedaan kedua antara rumah syariah dan konvensional adalah persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan. Dalam rumah syariah, Anda perlu menandatangani perjanjian syariah, yang mengatur tentang cara pembayaran, lamanya serah terima unit dan hak kewajiban lainnya.

Selain itu, Anda juga perlu memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti tidak memiliki hutang dengan skema ribawi, bersedia dengan konsep lingkungan Islami yang dibangun developer (tidak memelihara anjing, menutup aurat, mensupport kegiatan-kegiatan Islami dalam perumahan, dan lain-lain).

Walaupun ada juga developer properti syariah yang fokus kepada akad-nya saja, yaitu memberikan hunian dengan kredit syariah tanpa bank, tanpa memperhatikan konsep lingkungan yang terprogram. Ini biasanya untuk cluster dengan unit tidak lebih dari 20-an unit.

Sementara itu, dalam rumah konvensional, Anda perlu memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh lembaga keuangan yang memberikan pinjaman, seperti memiliki penghasilan yang memadai dan memiliki catatan kredit yang baik. Anda juga perlu menandatangani dokumen-dokumen, seperti perjanjian kredit dan surat-surat kepemilikan rumah.

3. Tujuan dan Nilai

Perbedaan keempat antara rumah syariah dan konvensional adalah tujuan dan nilai yang ingin dicapai. Dalam rumah syariah, tujuan utama adalah untuk menjalankan prinsip-prinsip syariah Islam dalam membangun dan mengelola rumah, seperti menghindari riba dan membentuk lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang anak melalui lingkungan Islaminya.

Sementara itu, dalam rumah konvensional, tujuan utama adalah untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan ekonomi, dengan menawarkan skema pembiayaan yang menguntungkan bagi lembaga keuangan dan investor.

Kesimpulan Perbedaan Rumah Syariah dan Konvensional

Itulah perbedaan-perbedaan utama antara rumah syariah dan konvensional yang perlu diketahui. Sebagai calon pembeli rumah, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan baik-baik mana jenis rumah yang paling sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang Anda anut.

Walaupun keduanya menawarkan skema kredit yang memudahkan semua pihak dalam memiliki rumah. Yang terpenting adalah memilih rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta nilai-nilai agama yang Anda anut.

Demikianlah artikel tentang “Perbedaan Rumah Syariah dan Konvensional yang Perlu Diketahui“. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari rumah untuk dibeli.

Selain mempertimbangkan perbedaan-perbedaan yang telah dijelaskan di atas, Anda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti lokasi, harga, ukuran, dan fasilitas rumah. Pastikan Anda melakukan riset yang cukup sebelum memutuskan untuk membeli rumah.

Jika Anda berminat membeli rumah syariah dengan skema tanpa bank, maka degriya apps bisa menjadi salah satu aplikasi yang dapat menjadi referensi Anda. Aplikasi ini menyediakan berbagai pilihan rumah syariah yang lokasinya strategis dan harga terjangkau.

Penting juga untuk selalu berhati-hati dalam memilih developer atau pengembang perumahan syariah. Pastikan Anda memilih developer yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam menghadirkan perumahan syariah. Hal ini untuk menghindari risiko penipuan atau kerugian yang dapat terjadi.

Anda mungkin juga suka
Temukan Investasi Properti & Hunian Syariah se Indonesia

dalam satu aplikasi kami

Mobile Apps Chat Whatsapp CS Download Mobile App !